KEBUDAYAAN KOREA SELATAN
Kebudayaan Korea Selatan sangat beranekaragam. Disini saya akan menjelaskan beberapa macam kebudayaan Korea Selatan. Diantaranya :
1. Tentang Korea dan Sejarah Singkatnya.
Nama asli Negara korea adalah Taehan Min’Guk dengan luas wilayah 98.400 km² dan jumlah penduduk sebanyak 48.289.037 jiwa. Bentuk Negaranya adalah republik dengan kepala Negara Presiden, kepala pemerintahan perdana menteri, dan sistem pemerintahan presidensial terpusat. Ibu kota Korea Selatan adalah Seoul, dengan bahasa nasional Korea dan mata uang Korsel adalah Won. Kebanyakan penduduk Korea beragama Kristen, Buddha, dan Chongogyoisme. Lagu kebangsaan Korea Selatan adalah Aegukga.
Pada tahun 1945, di akhir perang dunia II, tentara Uni Soviet menduduki bagian utara Korea sedangkan tentara Amerika di bagian selatan. Setelah membuat perjanjian, Korea dibagi sejajar dengan garis lintang 38˚. Pada bagian selatan berdirilah Republik Korea, sedangkan di daerah utara didirikan Republik Demokratik Rakyat Komunis. Pada tanggal 25 Juni 1950, tentara Korea Utara menyerang Korea Selatan dalam upaya menyatukan Korea dibawah kekuasaan komunis. Korea Utara yang memakai persenjataan yang disediakan oleh Uni Soviet menang atas Korea Selatan. Akan tetapi, atas bantuan PBB, Korea Selatan diselamatkan atas kekalahan dan pertempuran pun diakhiri dengan gencatan senjata pada bulan Juli 1953. Sejak saat itu, berbagai perundingan yang dilakukan untuk menyatukan Korea selalu gagal.
2. Keadaan sosial budaya Korea Selatan
a) Budaya Perkawinan
Kebudayaan garis keluarga di Korea adalah berdasarkan atas sistem Patrilinial. Pria memegang peranan penting dalam kesejahteraan keluarga dan diwajibkan untuk bekerja. Wanita diperbolehkan untuk bekerja hanya kalau diperbolehkan oleh suami atau jika hasil kerja suaminya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tugas utama wanita adalah untuk mengasuh anak dan menjaga rumah.
Budaya perkawinan Korea juga sangat menghormati kesetiaan. Para janda, jika suami mereka mati muda, tidak dizinkan menikah lagi dan harus mengabdikan hidupnya untuk melayani orang tua dari suaminya. Begitu juga yang terjadi pada seorang duda yang harus melayani orang tua dari istrinya walaupun istrinya tersebut mati muda.
b) Budaya dalam hal keturunan
Dalam budaya Korea, keturunan atau anak dianggap sebagai sebuah anugerah yang amat besar dari Tuhan. Oleh karena itu, setiap keluarga disarankan untuk memiliki paling tidak seorang keturunan. Oleh karena budaya yang amat menghormati anugerah Tuhan tersebut, aborsi yang bersifat sengaja akan diberikan hukuman yang amat, yaitu hukuman mati. Akan tetapi, secara hukum, tidak akan diadakan hukuman mati. Hukuman mati biasanya hanya dilaksanakan di daerah pedalaman Korea di mana adat masih berpengaruh secara kuat.
Pembagian harta warisan dalam budaya ini amatlah adil. Tanpa memperdulikan jenis kelamin, keturunan dari seseorang akan mendapatkan pembagian harta dengan jumlah yang sama dengan saudara-saudaranya. Akan tetapi, dalam prakteknya ini tidak selalu terjadi. Kebanyakan orang tua menyisihkan lebih banyak harta warisan kepada anak tertua mereka.
c) Budaya Makanan
Dalam budaya Korea, ada satu makanan khas yang memiliki suatu arti yang tidak dimiliki oleh makanan lainnya. Makanan ini disebut kimchi. Di setiap sesi makan, ketidakberadaan kimchi akan memberikan kesan tidak lengkap. Kimchi adalah suatu makanan yang biasanya merupakan sayuran yang rendah kalori dengan kadar serat yang tinggi (misalnya bawang, kacang panjang, selada, dan lain-lain) yang dimasak sedemikian rupa dengan bumbu dan rempah-rempah sehingga menghasilkan rasa yang unik dan biasanya pedas. Dalam kenyataannya (menurut hasil penelitian kesehatan WHO), jenis-jenis kimchi memiliki total gizi yang jauh lebih tinggi dari buah manapun.
Hal yang membuat kimchi menjadi makanan yang spesial ada banyak faktornya. Faktor pertama adalah pembuatannya. Kimchi (dalam hal ini adalah kimchi yang dihidangkan untuk acara-acara spesial, bukan kimchi untuk acara makan biasa dan sehari-hari) dibuat oleh wanita dari keluarga bersangkutan yang mengadakan acara tersebut dan hanya bisa dibuat pada hari di mana acara tersebut dilaksanakan. Semakin banyak wanita yang turut membantu dalam pembuatan kimchi ini, semakin “bermakna” pula kimchi tersebut. Faktor kedua, Kimchi juga merupakan faktor penentu kepintaran atau kehebatan seorang wanita dalam memasak. Konon katanya, jika seorang wanita mampu membuat kimchi yang enak, tidak diragukan lagi kemampuan wanita tersebut dalam memasak makanan lain. Faktor ketiga adalah asal mula kimchi. Kimchi pada awalnya dibuat oleh permaisuri dari Raja Sejong sebagai hidangan untuk perayaan Sesi.
ΓΌ Kuliner
Kuliner
khas Korea terdiri atas 2 jenis makanan, yaitu makanan yang merupakan
kuliner istana atau yang disebut surasang, dan ada juga makanan umum
yang biasa dimakan sehari-hari oleh warga Korea. Biasanya, sebagian
besar berbahan dasar beras, mie, tahu, sayuran, dan daging.
a. Kuliner istana (surasang)
- Guksu
Mie yang terbuat dari tepung gandum atau buckewheat.
- Shinseollo
Tulang kaldu sapi dengan campuran bahan sayuran dan jamur.
- Jeongol
Sup kental yang biasa dibumbui gochujang, sehingga rasanya pedas dan kental.
- Jochi
Jochi yang dibumbui gochujang disebut gamjeong. Jochi biasanya terdiri atas makanan laut.
- Jjim
Rebusan berbagai jenis daging dengan sayuran.
- Banchan
Kumpulan
hidangan sampingan. Jenisnya sangat banyak, antara lain: chan gui,
deongui, jeonyuhwa, pyeonyuk, sukchae, jorim, janggwa, jeotgal,
mareulchan, hoe, chansuran, dan chasu.
- Mandu
Jiaozi yang direbus atau dikukus. Bahan kulit mandu dibuat dari buckwheat.
- Saengchae
Salad korea yang diberi bumbu cabai, garam, bawang putih, dan bawang merah.
- Namul
Sayuran kukus yang dibumbui dengan cabai, bawang putih, bawang bombai, minyak perilla, dan minyak wijen.
- Tang
Jenis sup yang terbuat dari rebusan tulang kering, usus, dan tulang kaki sapi.
b. Makanan sehari-hari
- Kimchi
Makanan fermentasi yang berasal dari sayuran, utamanya sawi, lobak, dan ketimun.
- Galbi
Daging iga babi atau sapi yang dipanggang dengan arang dan dibumbui.
- Bulgogi
Potongan daging sapi yang dipanggang dengan kecap, minyak wijen, bawang putih, bawang bombai, dan lada hitam.
- Bibimbap
Nasi yang dicampur berbagai macam sayuran, daging sapi, telur, dan gochujang.
- Mul narngmyeon
Mie
tipis yang terbuat dari buckcwheat yang dihidangkan dengan kuah tulang
sapi, ditambah macam-macam bumbu, sayuran, telur rebus, dan daging sapi.
- Gimbap
Nasi
yang dibalut rumput laut kering, isinya bervariasi dari
sayuran-sayuran, telur goreng, ikan, daging, sosis, dan biji-bijian.
d) Kebiasaan / Tradisi, Kesenian, dan Bahasa Korea Selatan
Ada sebuah tradisi / kebiasaan yang cukup terkenal di Korea. Tradisi ini dinamakan “Sesi Custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya. Tradisi Sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). Matahari, menurut adat Korea , tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan tetapi, Bulan menunjukkan suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh karena itu, lebih mudah membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui fase bulan yang dilihat.
Dalam tradisi sesi, ada lima dewa yang disembah, yaitu Irwolseongsin (dewa matahari bulan dan bintang), Sancheonsin (dewa gunung dan sungai), Yongwangsin (raja naga), Seonangsin (dewa kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). Kelima dewa ini disembah karena dianggap dapat mengubah nasib dan keberuntungan seseorang. Pada hari di mana sesi dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam antar sesama keluarga yang pertalian darahnya dekat (orang tua dengan anaknya). Acara makan wajib diawali dengan kimchi dan lalu dilanjutkan dengan “Complete food session”.
Ada juga mitos lain dalam memperoleh keberuntungan menurut tradisi Korea, antara lain “Nut Cracking” yaitu memecahkan kulit kacang-kacangan yang keras pada malam purnama pertama tahun baru, “Treading On The Bridge” yaitu berjalan dengan sangat santai melewati jembatan di bawah bulan purnama pada malam purnama pertama tahun baru yang katanya dapat membuat kaki kita kuat sepanjang tahun, dan “Hanging A Lucky Rice Scoop” yaitu menggantungkan skop (sendok) pengambil nasi di sebuah jendela yang katanya akan memberi beras yang melimpah sepanjang tahun.
Kesenian tradisional di Korea, dalam hal ini musik dan tarian, diperuntukkan khusus sebagai suatu bagian dalam penyembahan “ lima dewa”. Ada beberapa alat musik tradisional yang digunakan, misalnya hyeonhakgeum (sejenis alat musik berwarna hitam yang bentuknya seperti pipa dengan tujuh buah senar) dan gayageum (alat musik mirip hyeonhakgum tetapi bentuk, struktur, corak, dan cara memainkannya berbeda dan memiliki dua belas buah senar).
Musik di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu musik Jeongak dan musik Minsogak. Musik jeongak atau yang biasa disebut musik istana adalah musik yang dahulu hanya dimainkan atau dipentaskan oleh masyarakat kelas atas. Sedangkan musik minsogak adalah musik yang biasa dimainkan oleh kebanyakan rakyat Korea dan tidak memandang siapa yang memainkannya.
Tarian tradisional yang cukup terkenal di Korea antara lain cheoyongmu (tarian topeng), hakchum (tarian perang), dan chunaengjeon (tarian musim semi) yang ditarikan sebagai tanda terima kasih kepada dewa Irwolseongsin dan dewa Sancheonsin atas panen yang berhasil.
Rumah tradisional Korea disebut Hanok. Hanok biasanya terdiri dari bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang), dan ruang pelayan (haengrangbang). Masyarakat tradisonal Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Masyarakat Korea pun meyakini konsep Eum dan Yang (baik dan buruk) yang harus diseimbangkan untuk memilih suatu tempat tinggal. Selain itu, rumah yang dibuat harus berlawanan arah dengan gunung dan menghadap ke arah selatan. Rumah-rumah di Korea mepunyai alat penghangat bawah tanah yang disebut Ondol.
ΓΌ Musik
Ada sebuah tradisi / kebiasaan yang cukup terkenal di Korea. Tradisi ini dinamakan “Sesi Custom”. Tradisi sesi dilaksanakan sekali setiap tahun. Sesi adalah sebuah tradisi untuk mengakselerasikan ritme dari sebuah lingkaran kehidupan tahunan sehingga seseorang dapat lebih maju di lingkaran kehidupan tahun berikutnya. Tradisi Sesi dilaksanakan berdasarkan kalender bulan (Lunar Calender). Matahari, menurut adat Korea , tidak menunjukkan suatu karakteristik musiman. Akan tetapi, Bulan menunjukkan suatu perbedaan melalui perubahan fase bulan. Oleh karena itu, lebih mudah membedakan adanya perubahan musim atau waktu melalui fase bulan yang dilihat.
Dalam tradisi sesi, ada lima dewa yang disembah, yaitu Irwolseongsin (dewa matahari bulan dan bintang), Sancheonsin (dewa gunung dan sungai), Yongwangsin (raja naga), Seonangsin (dewa kekuasaan), dan gasin (dewa rumah). Kelima dewa ini disembah karena dianggap dapat mengubah nasib dan keberuntungan seseorang. Pada hari di mana sesi dilaksanakan, akan diadakan sebuah acara makan malam antar sesama keluarga yang pertalian darahnya dekat (orang tua dengan anaknya). Acara makan wajib diawali dengan kimchi dan lalu dilanjutkan dengan “Complete food session”.
Ada juga mitos lain dalam memperoleh keberuntungan menurut tradisi Korea, antara lain “Nut Cracking” yaitu memecahkan kulit kacang-kacangan yang keras pada malam purnama pertama tahun baru, “Treading On The Bridge” yaitu berjalan dengan sangat santai melewati jembatan di bawah bulan purnama pada malam purnama pertama tahun baru yang katanya dapat membuat kaki kita kuat sepanjang tahun, dan “Hanging A Lucky Rice Scoop” yaitu menggantungkan skop (sendok) pengambil nasi di sebuah jendela yang katanya akan memberi beras yang melimpah sepanjang tahun.
Kesenian tradisional di Korea, dalam hal ini musik dan tarian, diperuntukkan khusus sebagai suatu bagian dalam penyembahan “ lima dewa”. Ada beberapa alat musik tradisional yang digunakan, misalnya hyeonhakgeum (sejenis alat musik berwarna hitam yang bentuknya seperti pipa dengan tujuh buah senar) dan gayageum (alat musik mirip hyeonhakgum tetapi bentuk, struktur, corak, dan cara memainkannya berbeda dan memiliki dua belas buah senar).
Musik di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu musik Jeongak dan musik Minsogak. Musik jeongak atau yang biasa disebut musik istana adalah musik yang dahulu hanya dimainkan atau dipentaskan oleh masyarakat kelas atas. Sedangkan musik minsogak adalah musik yang biasa dimainkan oleh kebanyakan rakyat Korea dan tidak memandang siapa yang memainkannya.
Tarian tradisional yang cukup terkenal di Korea antara lain cheoyongmu (tarian topeng), hakchum (tarian perang), dan chunaengjeon (tarian musim semi) yang ditarikan sebagai tanda terima kasih kepada dewa Irwolseongsin dan dewa Sancheonsin atas panen yang berhasil.
Rumah tradisional Korea disebut Hanok. Hanok biasanya terdiri dari bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang), dan ruang pelayan (haengrangbang). Masyarakat tradisonal Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Masyarakat Korea pun meyakini konsep Eum dan Yang (baik dan buruk) yang harus diseimbangkan untuk memilih suatu tempat tinggal. Selain itu, rumah yang dibuat harus berlawanan arah dengan gunung dan menghadap ke arah selatan. Rumah-rumah di Korea mepunyai alat penghangat bawah tanah yang disebut Ondol.
ΓΌ Musik
Musik di Korea Selatan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu musik jeongak dan musik minsogak. Musik jeongak atau yang biasa disebut musik istana adalah musik yang dahulu hanya dimainkan atau dipentaskan oleh masyarakat kelas atas.
*musik jeongak
Sedangkan musik minsogak adalah musik yang biasa dimainkan oleh kebanyakan rakyat Korea dan tidak memandang siapa yang memainkannya.
*musik minsogak
Alat musik tradisional Korea dibagi menjadi alat musik tiup, petik, dan perkusi. Sebagai contoh alat musik tiup, yaitu piri, taepyeongso, daegeum, danso, saenghwang dan hun, alat musik petik, yaitu kayageum, geomungo, ajaeng, serta haegeum, dan alat musik perkusi, yaitu kwaenggwari, jing, buk, janggu, bak, pyeonjong, dan sebagainya.
*daegeum
*geomungo
*janggu
ΓΌ Tarian
Tarian di Korea dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tarian rakyat kelas atas (tarian istana) dan tarian rakyat kelas bawah. Tarian istana contohnya adalah jongjaemu yang biasa dipentaskan dalam pesta kerajaan.
*jongjaemu
Contoh tarian rakyat kelas bawah adalah shamanisme yang biasa dipentaskan dukun-dukun dalam upacara tertentu.
*shamanisme
ΓΌ Rumah
Rumah tradisional Korea disebut hanok.Hanok (untuk rumah orang kaya) biasanya terdiri dari bagian dalam (anchae), bagian untuk pria (sarangchae), ruang belajar (sarangbang), dan ruang pelayan (haengrangbang). Masyarakat tradisonal Korea memilih tempat tinggal berdasarkan geomansi. Masyarakat Korea pun meyakini konsep eum dan yang (baik dan buruk) yang harus diseimbangkan untuk memilih suatu tempat tinggal. Selain itu, rumah yang dibuat harus berlawanan arah dengan gunung dan menghadap ke arah selatan. Rumah-rumah di Korea mepunyai alat penghangat bawah tanah yang disebut ondol.
*hanok
ΓΌ Pakaian
Pakaian tradisional Korea disebut hanbok. Hanbok terdiri atas bagian atas (jeogori), celana panjang laki-laki (baji), dan rok wanita (chima). Hanbok dahulu digunakan dalam kehidupan sehari-hari, upacara, dan perstiwa-peristiwa tertentu. Tetapi sekarang hanbok digunakan hanya dalam acara-acara tertentu seperti ulang tahun anak pertama (doljanchi), pernikahan, maupun upacara kematian.
*hanbok
Selain hanbok, ada juga hwarot, yaitu pakaian untuk pengantin.
ΓΌ Festival
Festival-festival Korea:
a. Seollal
Hari raya imlek di Korea
b. Daeboreum
Festival bulan purnama pertama
c. Dano
Festival musim semi
d. Chuseok
Festival panen raya atau festival kue bulan
Bahasa yang digunakan di Korea adalah bahasa Korea :
Penulisan bahasa Korea dinamakan Hangeul. Hangeul diciptakan oleh Raja Sejong pada abad ke 15. Hangeul terdiri dari 10 huruf vokal dan 14 konsonan yang bisa dikombinasikan menjadi banyak sekali huruf-huruf dalam bahasa Korea. Hangeul sangat mudah dibaca dan dipelajari. Hangeul juga dianggap sebagai bahasa tulisan yang paling sistematik dan scientific di dunia.
Kebiasaan Unik Orang Korea
Indonesia sedang dilanda demam K-Pop sehingga budaya Korea Selatan pun perlahan-lahan mulai masuk. Mulai dari drama Korea sampai ke lagu-lagu K-Pop. Semua hal tersebut membawa budaya Korea Selatan dengan hal-hal unik yang dilakukan oleh orang Korea Selatan pun diadaptasi ke Indonesia. Anda yang penasaran dengan fakta unik orang Korea Selatan, berikut beberapa hal yang mungkin sudah sering Anda lihat di drama Korea Selatan dan mungkin sudah sering Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari karena sering menonton drama Korea.
1. Orang Korea rata-rata berteperamen tinggi. Mereka menganggap biasa untuk memaki dan berbicara keras pada bawahan.
2. Hampir semua produk kosmetik wanita di Korea yang menjadi modelnya adalah pria. Tidak tahu kenapa pria-pria imut itu mau menjadi model kosmetik wanita di Korea?
3. Orang Korea Selatan sangat menggilai gadget. Jadi ketika Anda berjalan-jalan di Korea baik di trotoar, subway dan tempat lainnya, orang Korea pasti akan selalu memegang handphone, tv pocket yang bahkan dilengkapi dengan headset. Tetapi jika Anda bertanya jalan, mereka akan segera membuka GPS pada ponsel bagi Anda.
4. Menggendong orang mabuk. Mungkin Anda pernah menonton drama Korea Lovers in Paris, maka pasti Anda ingat dengan adegan Shuh-yuk menggendong Tae-young ketika mabuk. Itu adalah kebiasaan orang Korea. Mengapa begitu? Karena tempat perberhentian bus di sana tidak pas di depan bus tetapi harus ke terminal, jika naik taksi mahal dan tidak bisa sembarangan menyetop.
5. Orang Korea memiliki fakta unik yakni mereka punya kebiasaan makan mie langsung dari panci. Tidak heran juga karena panci yang digunakan oleh mereka adalah panci kuningan sehingga lebih cepat dingin dan kata orang Korea lebih terasa kekeluargaan.
6. Kebiasaan gosok gigi. Coba perhatikan pada setiap drama Korea yang Anda tonton, hampir selalu ada adegan menggosok gigi sambil ngomong atau sambil bernyanyi.
7. Di Korea, bermesraan di depan umum adalah sesuatu yang biasa. Kalau Anda berjalan-jalan di Korea, jangan heran ketika melihat pasangan bergandengan tangan bahkan berpelukan. Bahkan pasangan-pasangan yang ada di Korea Selatan menganggap wajib untuk mengenakan baju couple.
8. Orang Korea jarang makan dengan tangan karena dianggap kurang sopan.
9. Dalam menerima atau menyerahkan sesuatu harus selalu dengan dua tangan.
10.Orang Indonesia maupun orang Korea menganggap kontak mata sebagai pantangan dan tidak boleh dilakukan kepada orang yang dihormati atau lebih tua.
11.Di Indonesia untuk menunjukkan sesuatu dengan sopan (menunjukkan sesuatu kepada orang yang lebih tua) menggunakan ibu jari, sedangkan di Korea menunjuk sesuatu dilakukan dengan jari telunjuk.
12. Kebanyakan cowok korea tuh lebih perasa , romantis ,penyabar dan rapuh hatinya daripada ceweknya..
13.Dalam kehidupan sehari-hari, berjabat tangan juga lazim di lakukan orang-orang Korea. Sebagai bentuk salam, umumnya orang Indonesia menggunakan jabat tangan dan cium pipi, sedangkan di Korea membungkukkan badan dan jabat tangan. Dalam hal jabat tangan terdapat perbedaan pula antara Indonesia dan Korea. Di Indonesia umumnya yang muda mengajak jabat tangan, sedangkan di Korea yang muda menunggu ajakan jabat tangan dari yang tua.
14. Orang-orang Korea biasa memberikan salam saat perkenalan, sebelum makan, sesudah makan, ketika berpamitan, ketika tidur, dll, dengan cara menganggukkan kepala dan sedikit membungkukkan badan. Kepala di tundukkan sekitar 30-60 derajat selama 2-3 detik. Ini di lakukan ketika menyampaikan salam hormat kepada orang yang lebih tua atau di tuakan. Semakin dalam kita menundukkan kepala, berarti salam yang kita sampaikan semakin hormat. Ungkapan maaf juga biasanya di sertai dengan gerakan menundukkan kepala.
15. Warga Korea selatan dinobatkan sebagai warga paling stress di Dunia karena 81% dari penduduk korea mengalami stress setiap harinya makanya banyak banget warga korea yang demen BUNDIR (Bunuh Diri) karena kehidupan korea yang keras
Keuntungan Sekolah di Korea Selatan
Buat siapapun pendidikan adalah segalanya, apalagi jika bisa melanjutkan pendidikan ke luar negeri, jika kalian sampai saat ini masih bingung memilih sekolah luar negeri dimana, tak ada salahnya untuk mencoba mengenyam pendidikan di Korea Selatan. Oia, semenjak Korean Wave melanda di Indonesia jumlah pertukaran pelajar dan juga pariwsata Korea sangat meningkat pesat. Nah jika kalian ingin bersungguh-sungguh untuk bisa mengemban ilmu di Korea Selatan dan bukan hanya mengikuti trend Korean Wave semata, tentunya banyak hal menarik yang bisa kalian temui. Nih, saya punya beberapa point penting keuntungan ketika kalian memutuskn untuk melanjutkan sekolah ke Korea Selatan.
Bisa mempelajari Kebudayaan Korea Selatan Secara Langsung
Budaya Korea tak lagi menjadi bahan cerita yang sering diceritakan oleh berbagai media, saat ini kalian bisa merasakan langsung bagaimana mengenal kebudayaan Korea yang bervariasi dan beragam. Mau tak mau kalian pasti bisa berbaur dan mengukuti kebudayaan Korea Selatan, yang buat saya itu Amazing benget”. Saya justru tak ingin melewatkan kesempatan untuk bisa survive berbaur dengan budaya Korea Selatan.
Sudah Memiliki Jurnal international
Buat mahasiswa yang mengemban ilmu di Korea tak perlu khawatir terhadap jurnal yang ada, pasalnya sudah menggunakan Jurnal International dan sangat mudah mengakses Jurnal Internasional karena setiap universitas pasti sudah berlangganan Jurnal Internasional
Iklim Korea yang Staregis
4 Iklim di Korea yagng bisa memicu semangat belajar lebih giat lagi. Nah jika melihat kesudut kampus kalian jangan heran melihat semangat belajar mahasiswa Korea yang tak kenal beragam musim yang menghadang. Buat mereka juga tidak sungkan untuk belajar berkelompok bersama, asal buat kalian yang masih kebiasaan mencontek alangkah baiknya segera dihilangkan karena mahasiswa Korea sangat mandiri dan belajar dengan sungguh-sungguh.
Fasilitas Lab Memadai
Khusus untuk lab, di beberapa sekolah Korea Selatan sudah menggunakan Lab yang cukup memadai. Dan para mahasiswa dianjurkan untuk menggunakan headset ketika masuk kedalam lab agar tidak mengganggu dan terganggu dengan mahasiswa lainnya.
GOMAWO ^,^
0 komentar:
Posting Komentar